LAPORAN AWAL

PROYEK 1.3.2.  Memperbaiki produktivitas sortir dengan memperkenalkan quality control team dan memperkenalkan proses standarisasi

LATAR BELAKANG

Pilar pertama yang mendukung Program Revitalisasi Pos Indonesia adalah Re-establish Leadership Posisition inMail & Prcel, Inisiatif dari strategi tersebut adalah Improve efficiency of operations network model. Enabler atas inisiatif tersebut telah ditetapkan:
1.     Assess automation option and analyse business case for Central Jakarta MPC
2.     Improve sorting productivity by introducing quality control team and process standardisation
3.     Centralise scheduling and transportation procurement at Head Office
4.     Reschedule transportation mode and optimise transportation cost for routes so SLA can be met
5.     Optimise transportation route to better manage cost and travel time
6.    
Relocate hubs to cities with higher mail flow to optimise transportation cost
7.     Revise delivery strategy to improve delivery planning and scheduling
8.     Collect actual mail flow data to optimise network model and plan for future operational requirements
9.       Conduct root cause analysis on mail routes that frequently fail to meet SLA
(Final Report Booz&Co)
Laporan Akhir dari konsultan tersebut juga mencantumkan latar belakang dan batasan (background and scope) atas proyek 1.3.2. tersebut yakni:
-          Tidak ada standar dalam proses produksi berbagai produk
-          Ketidakadaan standar tersebut menimbulkan ketidakjelasan bagaimana melakukan proses produksi sehingga menyulitkan pengendalian kualitas
-          Produk yang mirip diperlakukan berbeda dalam penyortiran (tingkat sortiran) di lokasi sortir yang berbeda
-          Penyortiran di KPRK tidak dapat mencapai benefit optimum karena fluktuasi input dan staffing yang tidak memadai
Akibat dari permasalah tersebut adalah timbulnya inefesiensi dalam proses sortir, yang selanjutnya menimbulan inefisiensi keseluruhan proses produksi.
1.1. Key Activities
1.1.1.   Menyusun formula penghitungan cost/unit proses sortir
Inisiatif dari proyek ini adalah meningkatkan efisiensi(cost/unit) model jaringan . Salah satu sub-sistem dalam model jaringan adalah proses sortir. Dalam project chart dari konsultan Booz&Co menetapkan target kenaikan produktivitas dari 160 item/hr menjadi 400 items/hr akan meningkatkan troughput sebesar2,125 kali lebih tinggi.
Kajian konsultan belum menetapkan cost/unit dari setiap proses produksi yang dapat dijadikan ukuran efisiensi yang menjadi obyektif dari proyek ini. Model formula ini harus dapat digunakan untuk penghitungan cost/unit di setiap titik yang melakukan proses sortir yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam upaya peningkatan efisiensi proses sortir.
1.1.2.   Memilih sistem mutu yang akan diimplementasikan pada proses sortir.
Untuk mendukung upaya peningkatan efisiensi model jaringan, sistem mutu menjadi prasyarat pengelolaan proses sortir yang efektif, efisien , dan berkualitas. Konsultan Booz&Co menyarankan iimplementasi sistem kendali mutu Six-Sigma dalam proses sortir. Perlu dilakukan kajian untuk menetapkan sistem mutu yang paling tepat diterapkan dalam proses sortir. Kajian dimaksud harus dilakukan dengan mengacu kepada Strategi mutu yang telah atau akan didtetapkan oleh perusahaan serta biaya yang akan timbul sehubungan dengan penerapan sistem mutu tersebut.
1.1.3.   Menyusun Standard Operating Procedure proses sortir
SOP yang disusun meliputi:
·         Prerequsites items input
·         Proses kerja
o   Metoda
o   Support
§  Workspace
§  Equipment
§  supplies
o   jadwal/shifting untuk mencapai kapasitas optimum
·         Quality control output: Kantung siap kirim
·         Complain Handling dari next proses (bagian distribusi, KSD tujuan, kantor Antaran)
1.1.4.   Merumuskan pola pengelolaan proses sortir
Pola pengelolaan yang dihasilkan meliputi seluruh tahapan:
-          Perencanaan
-          Pelaksanaan
-          Pengawasan
-          Feedback
Pola pengelolaan proses sortir yang disusun harus implementatif untuk semua lokasi sortir dalam mengolah berbagai produk. Pola pengelolaan dimungkinkan untuk mendrive desain organisasi baru atau pengembangan organisasi lama. Meliputi garis komando dan pelaporan di berbagai tingkat organisasi.
1.2. Batasan Proyek
Sortir outgoing:
-           
Sortir outgoing:
-           
1.2.1.   Sortir Outgoing
Sortir di kantor asal dengan input dari loket, kantor cabang, layanan bergerak, dan agen, dengan putput kantung siap didistribusikan ke kantor berikutnya (kantor antaran atau kantor transit)
1.2.2.   Sortir Incoming
-          sortir di kantor tujuan yang menggunakan vertical sorting frame input kantung output item siap sortir antaran
-          sortir di kantor tujuan tanpa vertical sorting frame: input kantung output: item siap antar
-          sortir di KSD tujuan input kantung output kantung untuk inbound
1.3. Asumsi
-          Tersedia akses mudah ke data sekunder (data produksi dan data biaya).
-          Koordinasi terkendali dengan stakeholder proyek
-          Anggaran dapat dipenuhi perusahaan
-          Kondisi eksisting support, sistem organisasi, dan SOP termasuk entitas yang dapat dimodifikasi untuk kepentingan pencapaian tujuan yakni model jaringan yang efisien
-          Komitmen penuh dari manajemen di setiap level organisasi untuk berbagai dukungan yang dibutuhkan

1.4. Deliverables proyek
Deliverables proyek meliputi:
-               Formula Penghitungan cost per unit proses sortir
-               Draft Instruksi implementasi sistem mutu
-               Draft Instruksi Kerja Proses Sortir
-               Draft manual book manajemen proses sortir
-               Dokumen-dokumen lain yg terkait
1.5. Penanggungjawab dan staf proyek
Pengarah Proyek     
Sekretaris Proyek    
Manajer Proyek       
Staf Proyek           
                                         
1.6. Anggaran Proyek
Segala Biaya yang timbul berkenaan dengan penyelenggaraan Proyek dipenuhi dari anggaran PT pos Indonesia (Persero). Pengarah proyek dapat mengajukan tambahan anggaran kegiatan yang dipandang perlu kepada Kepala Proyek Penyehatan Perusahaan.

DESAIN PROYEK

1.7. Kebutuhan Data
1.7.1.        Produksi
1.7.2.        Sumber Daya terpasang
1.7.3.        SOP
1.7.4.        Implementasi Mutu
1.8. Ketersediaan Data Sekunder
1.9. Pengumpulan Data Primer
1.9.1.        Survey
1.9.2.        Sites sampling
1.9.3.        Metoda survey
1.9.4.        Tools
1.9.5.        Jadwal
1.10.          Analisis Data Primer
1.10.1.    Kuantitatif
1.10.2.    Kualitatif
1.11.          Piloting
1.12.          Jadwal Pelaksanaan Proyek

DELIVERABLES

1.13.          Model Formula penghitungan Cost per unit
1.14.          Implementasi Sistem Mutu
1.15.          SOP Proses Sortir
Manual Book Pengelolaan Proses Sortir